Monday, December 23, 2013

Compang-Camping Bertahan


Petir memantak dari kepala merasuk hati seraya aku mengetahui kamu, di sana, tersakiti.
Topan badai menerpa arteri mengisi denyut nadi, menyadari kamu yang ada di luar jangkauanku, bersedih.
Rasanya soda api membasuh luka-luka ketika aku tahu kamu, yang tak tersentuh, sudah pergi.
Bahkan ketika kamu, yang kini bersamanya, bahagia, tetap saja seperti hujan belati menghunus pori-pori hati.

Di sini sekarang aku coba bertahan, meski sambil menyeka luka yang harus kutekan.
Darahnya tidak berhenti mengalir, sakitnya tidak kunjung mangkir.
Lalu aku tanyakan pada diri sendiri, mengapa bisa sampai sejauh ini?
Aku terlalu ingin membahagiakanmu, sehingga tak rela kamu bahagia dengan selain aku.

Setiap sukamu dengannya, adalah bahagiaku yang terebut.
Setiap tawamu dengannya, setiap bagian jiwaku terenggut.
Setiap kudengar "Ini takdirmu dengannya," kepasrahanku enggan manut.
Setiap terbayang klise tentang kamu, aku rela perjuangkanmu hingga nyawa dicabut.

Bertahan, terus berjalan, menuju kamu yang hati ini putuskan menjadi pilihan.
Meski compang- camping, terluka, setidaknya itu sebuah tanda bahwa aku selalu ada di sana, bahkan ketika kamu tak membutuhkan.
Dahaga yang mengemarau ini, cuma kamu yang bisa menyembuhkan.
Dan alasan mengapa aku bertahan sampai compang-camping, adalah demi kamu yang menjadi kesayangan.

Source : http://daraprayoga.wordpress.com/2013/12/11/compang-camping-bertahan/

Wednesday, December 11, 2013

Upside Down.

Alam semesta. Penuh dengan keajaiban. Aku sanggup berjam-jam lamanya memandangi angkasa. Begitu banyak bintang, begitu banyak misteri, dan ada satu bintang yang sangat spesial yang membuatku memikirkan seseorang yang sangat spesial.

Akan kuceritakan kisahku padamu.

Dahulu kala, dari suatu kekacauan, lahirlah suatu pengecualian. Salah satu misteri terbesar di alam semesta. Kau tahu, aku berasal dari tempat yang unik dan misterius itu. Tata surya kami adalah satu-satunya yang diketahui memiliki gaya gravitasi ganda. Dua planet kembar, berputar bersama mengelilingi satu matahari, tapi masing-masing punya gaya gravitasinya sendiri. Jadi di dunia kami, mungkin saja kita jatuh ke atas atau naik ke bawah.

Tapi, ceritaku adalah tentang cinta.

Ada yang bilang, cinta sejati adalah satu jiwa yang terpisah saat dilahirkan, dan keduanya selalu saling merindukan untuk menemukan jalan bersatu kembali. Nah, untuk memahami ceritaku, kau perlu tahu tiga hukum dasar dari gravitasi ganda. Semua benda, setiap objek hanya tunduk pada gravitasi dari planet asalnya, bukan yang lain. Berat sebuah benda dapat diimbangi dengan menggunakan benda dari planet yang lain. Materi terbalik. Masalahnya adalah beberapa jam setelah kontak, benda yang bersinggungan dengan materi terbalik akan terbakar.

Usia hukum-hukum ini sama tuanya dengan alam semesta itu sendiri. Tidak dapat dirubah dan tidak ada pengecualian.

Gravitasi, kata mereka tak dapat dilawan. Aku tidak setuju. Bagaimana jika cinta lebih kuat daripada gravitasi?

***

Source: Upside Down (Materi drama Bahasa Indonesia)