Wednesday, December 11, 2013

Upside Down.

Alam semesta. Penuh dengan keajaiban. Aku sanggup berjam-jam lamanya memandangi angkasa. Begitu banyak bintang, begitu banyak misteri, dan ada satu bintang yang sangat spesial yang membuatku memikirkan seseorang yang sangat spesial.

Akan kuceritakan kisahku padamu.

Dahulu kala, dari suatu kekacauan, lahirlah suatu pengecualian. Salah satu misteri terbesar di alam semesta. Kau tahu, aku berasal dari tempat yang unik dan misterius itu. Tata surya kami adalah satu-satunya yang diketahui memiliki gaya gravitasi ganda. Dua planet kembar, berputar bersama mengelilingi satu matahari, tapi masing-masing punya gaya gravitasinya sendiri. Jadi di dunia kami, mungkin saja kita jatuh ke atas atau naik ke bawah.

Tapi, ceritaku adalah tentang cinta.

Ada yang bilang, cinta sejati adalah satu jiwa yang terpisah saat dilahirkan, dan keduanya selalu saling merindukan untuk menemukan jalan bersatu kembali. Nah, untuk memahami ceritaku, kau perlu tahu tiga hukum dasar dari gravitasi ganda. Semua benda, setiap objek hanya tunduk pada gravitasi dari planet asalnya, bukan yang lain. Berat sebuah benda dapat diimbangi dengan menggunakan benda dari planet yang lain. Materi terbalik. Masalahnya adalah beberapa jam setelah kontak, benda yang bersinggungan dengan materi terbalik akan terbakar.

Usia hukum-hukum ini sama tuanya dengan alam semesta itu sendiri. Tidak dapat dirubah dan tidak ada pengecualian.

Gravitasi, kata mereka tak dapat dilawan. Aku tidak setuju. Bagaimana jika cinta lebih kuat daripada gravitasi?

***

Source: Upside Down (Materi drama Bahasa Indonesia)

No comments:

Post a Comment